Minggu, 15 Februari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMIKU SYAMSUL BAHRI

Part 15

Indahnya alam Sumatera Barat bagiku sebetulnya sudah mengobati rindunya akan kampung halaman.Walau pun dalam hidup selalu akan ada duka di antara suka.Bukan mengurangi rasa syukurku pada yang Maha Kuasa.Tapi lebih menjadikan pribadi yang makin dewasa dalam memaknainya.

Dalam menapak tilas perjalanan hidup ku kini.Memang akan terkenang masa-masa ketika dilalui.Terutama ketika kembali mengunjungi kampus lamaku.Bertemu lagi dengan teman-temanku.Netes juga kembali air mata di pipi.Terkenang masa perjuangan diriku ketika saat-saat sebelum meninggalkannya.

Betapa tidak ya..Ketika melihat kembali bangunan kampus lama.Yang dulunya aku telusuri bersama teman-teman ku.Indahnya masa-masa remaja.Punya cita-cita yang tinggi.Pengen meraih gelar serjana.Semuanya seger kembali diingatanku.Terbayang di pelupuk mata ketika aku menginjakkan kaki kembali.Menapaki anak-anak tangga yang dulu aku lalui.Melihat ruangan senat fakultas.Yang dulu tempat aku ditempa oleh para seniorku agar menjadi pemimpin.

Bukan mengalahkan pria ya.Tetapi menjadi pejuang wanita.Wanita yang berkarakter.Yang mampu menanggulangi setiap persoalan.Setidaknya persoalan hidupnya.

Ternyata ini bagi ku kemudian menjadi modal yang luar biasa.Ketika mengarungi hidup di negara orang.

Apalagi ketika melihat kelas dan bangku-bangku yang dulu aku duduki.Saat dengan kusyuknya mendengarkan materi perkuliahan.Duh terbayang bercengkerama dengan teman-teman sekelasku.Keingat kembali saat menetesnya air mata disebelah sahabat karibku sebelum aku pergi.Membuat temanku sibuk mencarikan tisue.
Maha suci Allah yang telah mengirimkan untukku sahabat terbaik.Semoga Allah selalu menjadikan kita sahabat hingga ke sana dengan berkirim doa tentunya.Agar menjadi sebuah syafaat di sisi-Nya.

Mungkin bagi orang lain kesannya kuliah disana tidaklah sama.Apalagi sudah banyak sekali berdiri kampus-kampus yang luar biasa hebat dan kualitasnya jauh lebih baik dari kampus ku.Aku juga melihat sendiri di negara-negara orang yang jauh lebih canggih dan mewahnya fasilitas yang ada.Tapi bagi ku.Aku sangatlah bangga pernah mencoba kuliah di sana.Sebab perjuangan ku dengan orang lain tentu saja tidaklah sama.Karena "sakitnya tuh disini".Di dalam hati ku hi hi...

Bangunan kampus ku tentu saja sudah banyak perubahan.Apalagi semenjak gempa bumi di Padang.Banyak sekali bangunan yang rusak.Bahkan ada yang rata dengan tanah.Sehingga banyak berdiri bangunan baru.Walaupun sepertinya belum begitu teratur.Masih dalam tahap pembangunan di sana-sani.Kabarnya kata sahabat dekatku akan dijadikan Universitas.Semoga saja terwujud dan mudah-mudahan kualitasnya semakin membaik.Salut juga dengan teman-teman ku yang berjuang di sana.Mengabdi di almamater.Pengabdian yang patut diacungi jempol.Karena perjuangan di sana tentu juga tidaklah mudah.Mengemban sebuah misi "Dakwah"agar melahirkan orang-orang yang bisa menjadi khalifah.Sebagai pewaris para Nabi.Menyampaikan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.Plus dihadapkan dengan persoalan duniawi tentunya.

Tidak ketinggalan juga pastinya.Aku pengen banget melihat rumah kos ku kembali.Diantar oleh sahabat karib ku.Yang dulu juga tinggal dibelakang kampus.Berdekatan dengan tempat kos ku.Kata temanku ini ia juga sudah lama gak ke belakang kampus melihat rumahnya yang lama.Aduh.... serasa berjalan dulu ketika aku masih kuliah.Ulang alik tiap pagi dan sore.Hingga aku bilang ke sahabat dekat ku."Ini pasti jejak ku masih ada".Sambil tertawa sahabatku menimpali,"Di gerak-gerakkannya sepatunya ditanah antara batu-batu kerikil".Seolah-olah mencari jejak-jejak kaki ku 21 tahun yang lalu.Sambil kita tertawa.Persis dua puluh satu tahun yang lalu.Sayangnya sesampai di rumah kos.Ga sempat bertemu dengan ibu/bapak kos.Karena sedang istirahat siang.
Tentunya mereka sudah pada tua juga dimakan usia.Bahkan aku dengar bapak kos ku kena stroke karena usia yang sudah mulai senja.

Walaupun ga sempat ketemu mereka pasti mata ku langsung mengarah ke kamar kos ku di lantai dua.Kulihat balkoni dan jendelanya dari bawah.Sedih kembali memandangnya.Ada perubahannya sih.Beberapa perkayuannya tentu sudah di ganti.Dan sudah diadakan renovasi sana sini.Tapi bangunan intinya tidaklah berubah.Masih tetap sama.
Ingat masa ku ketika menempatinya.Perjuangan manis dan paitnya jadi mahasiswi.Bercanda rianya dengan teman-teman satu kosku.Tempat kita nangkring bersama sambil ngobrol.Dan tempat aku melamunkan bagaimana nanti nasib ku di negri orang.Dan hancurnya hati ketika kuliah ku berantakan.Itu lah tempat aku sering merenung.Tengah malam dikala teman ku satu kamar telah tidur pulas.Ingat semua sambil mataku menatap balkoni di lantai dua.

Ya Allah...betapa indahnya masa-masa itu ketika di kenang kembali.Kangen..pasti.Apalagi aku meninggalkannya dengan cara yang sangat hebat.Melakukan perjuangan lahir dan bathin.Karena mengikuti takdir ku.Sebuah takdir yang telah tercatat di "Laukh Mahfuz".Catatan Allah sebagai garis hidup ku.

Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama 40 hari.Kemudian berubah menjadi segumpal darah selama 40 hari.Lalu menjadi segumpal daging selama 40 hari.Kemudian di utus kepadanya seorang malaikat.Lalu ditiupkan kepadanya roh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara.Yaitu menetapkan rizkinya (termasuk jodohnya),ajalnya,amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaanya.(HR Bukhari & Muslim)

Nah itu lah takdir.Manusia belum lahir saja sudah ada putusan buat kita.Jadi ga usah pusing-pusing masalah ini.Tinggal diimani saja sebagai orang yang bertaqwa.

Ibu kos ku adalah seorang wanita karier.Bekerja di sebuah perusahaan BUMN.Sering ngobrol dengan kami ketika masak bareng di dapur.Cerita-cerita dengan kami.Termasuk ditanya satu-satu kampungnya di mana berapa orang saudara dan putri keberapa.Tak kecuali dengankku.Aku pun pasti ditanya.Aku cerita apa adanya tentang keluarga ku.Sampe akhirnya kesebut nama ibu ku.Ibu kos agak penasaran ketika kusebut nama ibu ku.Seolah-olah pernah mengenal nama itu.Ternyata betul ibu kos mengenal ibu ku.Ketika dulu ibu ku kuliah di Padang ternyata satu kos dengan ibu kos ku.Dan di kantornya ibu kos ternyata juga sekantor dengan teman akrabnya ibu ku dulu di kampung.Best friendnya ibu hingga sekarang ini.Lucu aja ternyata dunia sempit banget.Aku kos di rumah dosen yang istrinya adalah temannya ibu ku.

Keesokan harinya ibu kos ku memanggil ku.Beliau menanyakan apakah aku kenal dengan seseorang yang dia sebutin namanya.Nama sahabat karib ibuku.Yang juga sahabatnya ibu kos dulu dan sekarang.Saat itu satu kantor dengannya.Tentu saja aku jawab kenal.Ibu kos luar biasa "suprised"mendapatkan berita ini.Ternyata ibu kos telah menceritakanku kepada temannya tersebut.Bahwa aku adalah anak dari teman mereka skarang kos di rumahnya.

Tiba-tiba ibu kos mengeluarkan uang kertas Rp20.000.Sambil menyerahkannya kepada ku.Kalau nilainya saat ini aku ukur dengan nilai uang sekarang.Kira-kira sepantaran Rp 200.000.Luar biasa bantuan sebenarnya.Ya maklum saja anak kos emang sering kehabisan ongkos.Sehingga luar biasa besar saat itu terasanya.
Katanya ini adalah titipan dari sahabat karib ibu ku.Uang ini dikasih untuk ku dan kakak ku.Yang sangat tidak aku duga.Kami selalu dititipi uang rutin setiap bulannya lewat ibu kos.Sehingga kadang-kadang aku malu pada ibu kos.

Dan kemaren ketika aku pulang kampung.Aku diajak ibu untuk menengok sahabatnya ibu ini.Beliau sudah sakit-sakitan kata ibu.Kena penyakit jantung.Dan "papa" sebutan aku memanggil suaminya juga telah duluan pergi meninggal dunia.Tentu saja aku sangat semangat menengok beliau.Baru saja sampai di halaman rumahnya.Ibu menunjukkan kuburan "papa" suami temannya ibu. Hingga menahan aku dan ibuku untuk berhenti.Membaca Alfatehah serta mengirimkan doa untuknya.Aku betapa ingat ketika selalu dikirimi setiap bulannya.Walaupun sebetulnya mereka tidak mengenalku.Karena dengan ku tak pernah ketemu muka.Mereka hanyalah mengenal kakak laki-laki ku.Hanya si etek (sebutan ku kepada teman ibu ku) kemudian bertemu dengan ku sekali.Ketika lebaran ke rumah ibu kos ku.Seneng luar biasa kayaknya ketika bertemu dengan ku.Memuji diriku disampaikannya kepada ibu ku di kampung.Saat mereka pulang kampung tentunya.
Dengan iklhas mereka mengirimi ku dan kakak ku.Seperti mengirimi anak-anaknya sendiri.Semoga Engkau ganti ya Allah apa yg telah mereka beri dulu kepada ku.Melebihi dari apa yang mereka beri.Itulah doa ku saat ini buat mereka.

Lanjut lagi.Saat kami mengetuk pintu.Tidak berapa lama pintu dibukakan dari dalam.MasyaAllah kaget aku luar biasa.Karena etek dulu yang cantik wajahnya teduh.Ternyata sudah banyak perubahannya.Garis ketuaan telah tampak.Ditambah lagi sedang sakit.Tentu saja memberi perubahan yang sangat drastis.Tetapi keteduhan wajah dan matanya masih seperti dulu ketika aku kenal.Beliau hanya tersenyum habis sholat dhuha sepertinya.Aku dan ibu langsung menyalami.Dan bertanya langsung apakah etek mengenaliku.Ya katanya sambil tersenyum seneng.Kapan pulang tanyanya langsung kepada ku.Aku jawab sudah dua minggu saat itu.Dan kami pun berbincang panjang hingga beliau menceritakan bagaimana merawat suaminya selama 10 tahun yg kena stroke.Dengan sabar memandikan,menyuapi dan melayani segala sesuatu untuk sang suami.Kini malah etek yang sakit dan makan obat katanya bercerita kepada ku.Betapa beliau getir berkata-kata.Sekali-kali disekanya air mata yang sudah berlinang tanpa di undang lagi.Tak pelak lagi air mata ku tentu ikutan juga netes mendengar cerita orang yang telah berjasa kepada ku.Pelajaran lagi yang aku peroleh dalam hidupku.Teringat juga saat-saat aku merawat suamiku sendiri di negara orang.Ketika Allah menguji aku dan suami ku.

Kesetiaan seorang istri yang merawat suaminya ketika sakit lemah tak berdaya.Dilakukan ga setahun atau dua tahun.Tetapi hingga sepuluh tahun.
Pikiran ku melayang pada cerita nabi Ayyub as. Bagaimana"Siti Rahmah" (cucunya nabi Yusuf as) istrinya nabi Ayyub merawat beliau yang sedang sakit parah.Kulitnya penuh kudisan yang berbau busuk.Tetapi si istri dengan sabar merawat nabi Ayyub.Bukan malah meninggalkannya.Berkorban luar biasa terhadap suami yang dicintainya.Bahkan gelungan rambutnya yang indah dijual untuk ditukar sekedar mendapatkan makanan untuk mengisi perut nabi Ayyub suami tercinta.Juga ga setahun atau dua tahun.Tetapi riwayat menceritakan hingga lebih dari 20 tahun.

Subhannallah kekuatan yang di kasih Allah kepada seorang istri.Karena pasti Allah ga sembarangan mengirim pendamping hidup untuk menjaga kekasih-Nya. 

Ketika ijab kabul telah terucap.Gerbang pernikahan telah terbuka.Maka bergetarlah "Arsy"tempat Allah bersemayam.Maka rontoklah sehelai daun dari pohon-pohon di sorga.Sesuatu yang asalnya adalah haram menjadi halal.Itulah keajaiban pernikahan.Maka Alquran menulis ini dengan sebutan perjanjian yang amat berat.Atau "Mitsaqon ghalizho".Yang kata-kata ini hanya tiga kali tersebut di dalam Alquran.Salah satunya Allah menyebutkan perjanjian yang berat untuk pernikahan.

Hikmah yang aku peroleh dari etek (tante) dari teman ibuku adalah kesetiaan dan kesabaran seorang istri.

Kekasih hati...
Ketika ujian datang menghampiri.
Pasti kesetiaan akan di uji.
Cinta bukanlah sekedar bunga-bunga.
Tetapi lengkap dengan deritanya.

Akhir pertemuan kami ditutup dengan ketawa-ketawa.Ibu dan sahabatnya ini bernostalgia kembali.Dengan cerita-cerita mereka dulu saat-saat mereka kecil.Sekolah bareng ,ngerjain guru mereka.Hingga mereka berantem saat SMP.Lucu juga dan seneng aku mendengarnya.Di saat mereka sudah nenek-nenek bercerita kembali sambil tertawa dengan penuh semangat.Seolah-olah dunia kembali saat-saat mereka kecil.Aku sungguh terharu memaknai dari sebuah persahabatan.Sahabat yang indah.Tidak akan pernah terganti.Sampai kapan pun.Netes kembali saat kami pamit dengan etek sahabat karib ibu ku ini.Termasuk orang yang berjasa dari bagian crita hidup ku.
Entah kapan kita akan bertemu lagi.

Aku salami beliau sambil mencium tangannya.Teringat saja aku menyelipkan uang ala kadarnya.Bukan lah untuk mengganti apa yang dulu diberikannya.Pasti tak akan terganti.Karena nilainya sungguh amat berbeda.Ketika saat ini aku memaknainya.

Perjalanan napak tilas ku aku sudahi sampai di sini.Walau pun masih banyak sebetulnya kesan yang tidak bisa aku bagi.Hanya rasa syukur yang tak terhingga aku lantunkan dalam setiap bait-bait doaku.



Selasa, 03 Februari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMI KU SYAMSUL BAHRI

Part 14         NAPAK TILAS KEMBALI

Tempat-tempat lain yang dikunjungi ga kalah indahnya "Wisata @Sumatera Barat

Pantai Air Manis @Padang di kenal dengan cerita Malin Kundang


Batu "Malin Kundang" Legenda Anak yang durhaka

Ngarai Sianok @Bukittinggi
Danau Kembar dikenal juga dg Danau atas dan danau Bawah @solok


Kebun sawi or cabbage tumbuh subur 

                                                 
Ketika Sunset @ Pantai Air Manis



Senin, 02 Februari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMIKU SYAMSUL BAHRI

Part 13          NAPAK TILAS KEMBALI

Lanjut lagi yaa..

Soal makanan di Padang jangan ditanya lagi.Enak-enak semua.Tentu saja yang lidahnya cocok dengan rasa pedas.Ga cuma rendang aja seperti layaknya orang yang udah pada tau.Atau dendeng baladonya.Ada juga namanya dendeng baracik.Ketika pertama aku mencoba,rasanya memang luar biasa.Pernah diliput oleh stasiun tv.Hostnya pak Bondan itu lo.Jadi bermacam-macam disana.Yang ga pedes tentunya juga ada.
Nah kuliner yang kami kunjungi sepanjang perjalanan pulang kampung kali ini rata-rata memang yang udah masuk tipi hehe...Maksudnya tentu saja yang sudah disiarkan oleh beberapa stasiun tv.

Ada pondok sate "Mak syukur.Kabarnya mantan presiden kita bapak SBYdan ibu Ani ketagihan makan di sana.Tempatnya nyaman.Cukup luas.Bangunannya dirancang khusus.Ada "ukiran dan gonjongnya".Yaa ciri khas rumah adat Minangkabau.Restorannya berada di daerah Padang Panjang.

Ngomong-ngomong masalah sate ni..sate Dangung-Dangung juga ga kalah enaknya.Bahkan ada yang bilang termasuk sate yang top saat ini.Aku juga kurang tau siapa yang pertama bilang.Yang jelas emang enak.Pembeli datang dari mana-mana.Nama satenya yang terkenal "Sate Malin".Disebelahnya juga ada "Sate Inbur".Kalau nyari di sana carilah di daerah Payakumbuh pasar Dangung-dangung.Dekat banget dengan desa ku.Emang daerah ku "kerless".Ih pake bahasa anak muda gaul skali-kali hehe.

Di kota Padang sendiri juga ga kalah enak sate nya.Sate Patimura berada di jalan Patimura.Walaupun tempatnya baru berupa payung-payung ala kafe tenda.Tapii...weiss satenya juga maknyos.Apalagi disebelahnya warung sate ada yang jual minuman es kelapa rumput laut.Abis kepedesan makan sate langsung minum es rumput laut.Hmm.. nyamii...ups maaf ya .Yang jelas "Top markotoplah.Silahkan dikunjungi.Kali aja cocok dengan lidah pembaca.Apalagi kalau orang asli Padang.Dan udah lama ga pulang.Wahh...kampung udah "maimbau". Ayo silahkan pulang.
Kali juga karna aku udah beberapa taun ga pulkam ya.Jadi perkembangan kuliner terasa sekali.Termasuk di kota Padangnya.Mungkin semenjak abis gempa bumi.Banyak yang memulai usaha baru.Atau bisa aja karena aku emang kangen ama masakannya.Sehingga rasanya luar biasa.Jadi nya enak semua.

"Es Durian Ganti nan Lamo"sepertinya juga baru berdiri.Rasanya juga ga kalah.Bentuknya udah ala-ala kafe.Nyaman juga tempatnya.Sangat cocok membawa keluarga.Apalagi yang hobinya memang wisata kuliner.Disini tersedia bermacam-macam hidangan.Mulai dari gado-gado,soto dan lain-lain.Yang jelas ga selera pedas semua.

Cerita kuliner memang ga ada habisnya.Karena rata-rata manusia emang itu kebutuhannya.Apalagi disertai dengan jalan-jalan.
Dari sepanjang perjalanan pulang kampungku kali ini,ada tempat kuliner yang sangat berkesan di hati ku.Tersentuh luar biasa.Ketika kami singgah di warung yang menjual gorengan.Bermacam-macam gorengan yang disediakan.Mulai dari tahu isi,goreng ubi,goreng pisang.Juga risoles.

Minumannya juga sangatlah unik.Mungkin aku boleh bilang.Minuman jenis ini mungkin satu-satunya ada hanyalah di daerah Sumatera Barat.Yaitu minuman"air kawah"kalau orang sana menyebutnya.Terbuat dari daun kopi yang udah dikeringkan "di slayan" atau diasap di atas tungku perapian.Kemudian setelah betul-betul kering diseduh dengan air hangat layaknya teh.Airnya berwarna rada-rada gelap.Disajikan khusus dengan batok kelapa,sebagai gantinya gelas.Rasanya wangi rada-rada seperti air teh.Ada rasa paitnya juga kayak teh.Konon kabarnya air kawah ini diminum oleh orang tua- tua zaman dulu sebagai pengganti kopi.Akibat biji kopi dirampas semua oleh Jepang.

Ketika aku kecil sering minum air kawah ini.Tentu saja minta minumnya ke seorang nenek tetangga sebelah rumahku.Karena ini minuman orang-orang tua jaman dulu.Ibuku sudah tidak menyediakan lagi saat aku kecil.Hampir tiap pagi aku kunjungi saat belum sekolah.Si nenek seneng-seneng aja didatangin tamu kecil tiap pagi.Hanya pergi minta minum saja sambil dikasih sarapan singkong goreng atau singkong rebus.
Kadang si nenek aku temanin bercerita.Ya tentunya bercerita seumuranku.Karena memang anaknya nenek udah pada gede-gede.Dan ga serumah lagi.Lucunya, hampir tiap pagi tu nenek lupa namaku.Dan anak siapa.Dan aku ga akan bosan-bosan juga menjelaskan nama ibuku dari rumah sebelah.Serta aku ga lupa juga menyebut hingga nama nenek buyutku hihi...Lengkap aku terangkan.Karena aku dikenal gadis kecil yang cerewet rada periang kata ibuku.

Duh jadi ingat ama si nenek.Doa ku juga saat ini ketika mereka sudah tiada.Semoga dilapangkan Allah kuburnya.Dan air kawah yang aku minum dulu diganti Allah dengan air "telaga kautsar".Itu doa ku.

Nah air kawah yang aku minum kali ini mengingatkan akan masa kecilku.Dulu yang aku minta tiap pagi sama si nenek.Cuma kali ini aku meminumnya dicampur ama "susu".Karena paitnya skarang kok rada-rada terasa ya.Padahal dulu waktu kecil santai-santai aja tuh.Kali lidahnya udah ga terbiasa lagi ya.
Jadilah air kawahnya kali ini rasa kopi susu.Diminum anget-anget sambil ditemenin gorengan.Ditengah dinginnya udara malam "Batusangkar" yang mulai menusuk tulang.

Yang sangat membuat aku terharu ketika hendak membayar.Ternyata gorengan yang kita ambil dihitung sendiri.Ambil sendiri.Kalau mau bungkus ya bungkus sendiri.Ntar kita bayar sesuai dengan perhitungan kita sendiri.Sedangkan ibu yang jualan dan suaminya duduk aja nungguin di sebelah ngobrol sambil ngerokok.
Waduhh..aku sempat panik karena waktu makan yang pertama aku ga ngitung.Mana makannya lumayan banyak.Duh" gimana ini kataku ke suami"."Ntar kemakan yang ga halal".
Ternyata Alhamdulillah suami ku ngitungin sendiri diam-diam dipiring.Saat kami belum mulai makan.Hadeuhh..bener-bener menguji kejujuran hati.Pantesan aja kataku warungnya penuh.Pengunjungnya tentu lebih banyak bapak-bapak atau anak muda yang laki-laki.Karena malam sudah mulai larut setelah isya."Apa ga ada yang nipu ya"tanyaku ke suami.Yang niatnya ga jujur tentu saja masih ada ya.

Karena penasaran akhirnya pada saat aku membayar langsung saja aku tanya ke ibu yang jualan.
Aku pancing dengan pertanyaan.Ibu udah lama jualan ini?.Si ibu menjawab,"sudah hampir 20 tahun"."Sistimnya apa begini terus buk" kata ku.Ambil sendiri,ngitung sendiri.Tentu saja iya jawab si ibu.Nah sampailah aku ke inti penasaranku.Kalau ada yang ga jujur gimana ya bu?..Apa ibu ga takut rugi??Apa jawabannya terhadap keraguanku.Subhannallah sekali.Takjub luar biasa dihatiku.

"Biarlah orang makan sampai kenyang.Dia makan satu goreng.Maka bagi kami memperolehnya dua.
Dia makan dua goreng maka bagi kami Allah mengasihnya empat".

Ya Allah..ternyata Allah memberi kesempatan kepada ku mempertemukan dengan orang yang mulia hatinya.Ga kaya raya.Juga ga berlimpah harta.Warungnya berada ditengah sawah nun jauh terpencil di pelosok desa.Tetapi hatinya jauh sungguh dermawan.Bahkan tidak dicampuri oleh keragu-raguan.Iklhas dalam bahasa agamanya.Tidak juga takut rugi.Buktinya sudah dua puluh tahun berdiri.Selalu ramai ga pernah sepi.Semuanya tentu karena yakinnya akan Allah swt yang memberi rezeki.Satu lagi pelajaran hebat yang dikasih Allah kepada ku pulang kampung kali ini.

Barangkali si ibu penjual goreng betul-betul menjalankan apa yang diajarkan Rasulullah saw.
Suatu kali Rasulullah berdoa,

Wahai Tuhanku,tambahilah bagi umatku pahala sodaqoh.Maka Allah swt menjawab dengan menurunkan ayat ini :

Siapa yang mau memberi hutang kepada Allah dengan hutang yang baik supaya dibalasnya berlipat-lipat kali.

Orang yang dermawan itu dekat dengan manusia.Dekat dengan Allah.
Dekat dengan sorga dan jauh dari neraka.
Sedangkan orang yang kikir itu jauh dari manusia.Jauh dari Allah.
Jauh juga dari sorga dan dekat dengan neraka.


Terbukti sekali betul-betul dekat dengan manusia.Selalu rame warungnya he he...

Sebelum mampir ke warung gorengan ini sebetulnya kami habis berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung.Yang lebih dikenal dengan nama "Istana Pagaruyung".Istana ini merupakan objek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat.Lengkap dengan baju adatnya yang disewakan khusus kepada pengunjung.Mau mencoba ala pengantin Minang (anak daro dan marapulai).Silahkan aja.Semua disediakan dengan sewanya hanya Rp 35.000 saja.Murah kan.Rumah adatnya juga cantik.Penuh dengan ukiran.Bertingkat tiga.Terkenal dengan sebutan "Rumah Gadang" 9 ruang (sembilan kamar).Terdiri dari sebelas gonjong (atap yang berupa tanduk 11 buah jumlahnya).Betah juga anak-anakku disini.Kali karena mereka baru menyadari setelah usia mereka dewasa.Ternyata ini yang namanya rumah adat "Minangkabau".Yang biasanya mereka cuma liat di buku.

Indahnya negri ku terasa sampai kami melanjutkan pulang ke kampung ku.Kota Payakumbuh hingga sampai ke desa ku.Desa ku yang permai yang sudah lama aku rindukan.Melewati SMA ku.Dimana aku sekolah dulu.Kebayang ketika aku nongkrong bareng dengan teman-temanku.Bercanda bareng di warung bakso langganan ku.Kulirik juga warung tempat dimana dulu ayahku sering nongkrong menungguku pulang sekolah.Semuanya seger dalam ingatan kembali.Betapa waktu cepat berlalu.Masa remaja nan indah.Ayah yang "super ketat" menjaga ku.Kini aku ingat kembali.Dalam sebuah memori.Hingga syukur yang tiada terhingga.

Es Durian Ganti nan Lamo @Padang

Sate Dangung-dangung "enak banget" nyamii...
Air Kawah disajikan dg tempurung kelapa
Interior Istana Pagaruyung
Lokasi Istana dari samping
Rasa air kawah tetep sama ketika ku kecil cuma sekarang pait dikit hehe
Ini gorengannya"enak dan gurih"

Hikmah besar bertemu si ibu gorengan
Interior Istana


"Dendeng Baracik" pernah diliput acara makan2 di Trans tv
Nasi Kapau @pasar ateh Bukittinggi
Tangga menuju lantai dua"Istana Pagaruyung"

Selasa, 20 Januari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMI KU SYAMSUL BAHRI

Part 12                   NAPAK TILAS KEMBALI

Lanjut lagi pengalaman pulang kampungku.Indahnya alam Minangkabau memang mempesona dimataku.Yaa..bisa saja karena aku orang Padang kali ya....kampung sendiri gitu lo.Walaupun kota Padang sudah begitu banyak perubahannya.Terutama setelah diobrak-abrik gempa bumi 30 September 2009.Tentu banyak sekali bangunan lama yang telah hancur diganti dengan bangunan yang baru. Belum begitu beraturan sih...tapi bagi ku tetep aja indah.Karena kota yang menyimpan kenangan dalam sejarah hidup ku.Lucunya ketika ketemu bangunan lama yang catnya tentu saja sudah usang ..aduhh malah girang.Seneng banget karena masih ada bangunan itu.Padahal kali masyarakat kota Padang atau orang luar yang berkunjung ingin sekali bangunan itu di ganti yaa.Aku malah seneng dalam hati "untung aja nih masih ada bangunan lama yang masih aku kenal"hahaha...(ter-la-lu.. kata bang Haji Rhoma Irama ).Yaa...harap dimaklumi saja.

Perjalanan ku beserta suami dan anak-anak dilanjutkan ke Solok sawah lunto.Setelah sehari menginap di kota Padang,sehabis mengunjungi Pesisir Selatan.Melewati si "Tinjau laut"nama yang melekat karena melihat pemandangan laut dari atas ketinggian.Dari jalan raya yang dilewati bis atau dari atas mobil yang membawa kami melaju perlahan melalui jalanan menyusuri lembah hutan perbukitan,asri dan meneduhkan mata yang memandang.Sebagai kekayaan alam anugrah yang Maha Kuasa.Hingga melewati perkebunan teh di Solok.Yang ternyata aku juga baru tau.Kalau di solok ada juga orang menanam teh.Padahal udah puluhan tahun cerita suami ku.He..he diterima deh diledekin suami.Kebonnya gak kalah indahnya dari yang ada di Puncak "Kabupaten Bogor".Pokoknya lain-lain lah indahnya.
Ditemani dengan alunan musik lagu-lagu minang "nan maimbau" melow..romantik..sedih...kadang sarkastik....sebagai ciri khasnya lagu-lagu Minang.Membuat fikiranku melayang.Melayang kembali ke masa silam bercampur aduk bahagia.Terutama kemaren ketika menyusuri pantai Pesisir Selatan.Mengingatkanku kepada seorang sahabat.Sembari bersyukur atas karunia Ilahi atas apa yang telah dianugrahkan-Nya.Dulu..kemaren..hari ini.Mudah-mudahan sampai nanti...

Nah...Solok-sawah lunto juga ga kalah teduh alamnya.Kotanya kecil dalam lingkungan lembah.Seperti cekungan "kuali" atau wajan yang cekung.Dikelilingi perbukitan nan hijau asri.Udaranya tentu saja sejuk,dingin bikin adem.Bisa diliat dari atas mobil dari ketinggian sebelum kita menuju kebawah lembah sebagai kotanya.
Dulu sih.. sempat diistilahkan sebagai "kota mati".Maksudnya kota yang hanya berpenghuni tidak banyak penduduknya.Otomatis roda perekonomian rakyat juga tidak berkembang.Tapi dua tahun belakangan.Setelah berganti walikotanya,membuat kota sawah lunto hidup lagi.Karena didatangi kembali oleh pengunjung setelah kotanya dibangun kembali oleh sang walikota.Terutama tempat tambang "Batu Bara Ombilin"sebagai cikal bakal adanya kota Sawah Lunto yang dibangun oleh pemerintah Belanda tahun 1850-1890-an.
Aku, suami ku dan anak-anak juga singgah di sini.Masuk ke lobang bawah tanah bekas tambang Batu Bara.Hasil peninggalan zaman Belanda.Lengkap dengan fasilitasnya zaman dulu.Yang kalau kita liat saat ini dari peralatan yang dipake sudah sangat canggih zaman itu.Seperti melihat di film-film Hollywood saja he he...Dapur umumnya..museumnya...plus rantai,borgol buat pekerja yang kalau malas kali dihukum mereka ya.Belum lagi rel-rel kereta api untuk mengangkut Batu Bara melewati pendakian bukit yang lumayan tinggi.Aku cuma membayangkan bagaimana dulu ketika pabrik tambang itu beroperasi.Mungkin sibuk banget.Memang seperti dalam film-film Holywood.Pabrik-pabriknya lengkap dengan para "cowboynya"alahh....Mengkhayal.com.
Ya... inilah kota sejarah...tau aja tu Belanda ya jaman penjajahan untuk mengeruk kekayaan bangsa.

Perjalanan kami diteruskan sampai di kota Bukittinggi.Rata-rata tentu sudah taulah ya kota Bukittinggi.Apalagi dengan "Jam Gadangnya".Padahal jamnya ga "gadang-gadang"(besar) amat yaa tugunya ini kali yang bikin unik.Ada aja pokoknyalah yang dibikin manusia."Bendi"(andong)nya yang bikin aku pingin naik lagi.Setelah bertaun-taun ga naik bendi.Keliling dari "pasar ateh" atau pasar atas,dibawah rintik-rintik hujan dan dinginnya kota Bukittingi.
Oo...klupaan...kulinernya ini yang gak ketinggalan.Masakan Sumatra Barat enak-enak lo...masakan Padang kata orang.Siapa yang ga tau ya dengan restoran Padang(sombong dikit...euyy).Tapi di Padang ga ada yang namanya "Restoran Padang"Jangan dicari yaa...itu hanya sekedar nama diluar dari kota Padang.Nah kalau di Padang sendiri namanya paling ada Ampera,Bahagia,Nasi Kapau Bukittinggi,Rumah makan one...dan lain sebagainya.Yang jelas ga ada tulisannya"Restoran Padang"kayak yang orang pada umumnya tau.
Indahnya pemandangan tanaman padi(sawah)
Jam Gadang Bukittinggi
Kebun Teh @ Solok

Tugu Galery Tambang Batu Bara ombilin

Sebelum masuk ke terowongan Tambang Batu Bara Ombilin

Tulisannya aja kayak Hollywood hehe

Dapur Umum zaman doeloe

Berbendi-bendi






Rabu, 07 Januari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMIKU SYAMSUL BAHRI

Part 11        NAPAK TILAS KEMBALI

Assalamu'alaikum. Hai ketemu lagi.Yang mengikuti tulisan ku maaf telah menunggu tertunda sekian lama.Karena kemaren pulang kampung.Rindunya dengan kampung halaman.Apalagi dalam penulisan perjalanan menulis blog ini.Rindu menapak tilas kembali. Tempat yang pernah ku singgahi dalam perjalanan hidup ku.Jadi episode tulisan ku kali ini dibuka dengan berbagi sedikit kisah "menapak tilas"kampung halaman.Mengunjungi kota Padang tercinta.Mendiami Payakumbuh kota tersayang.

Bagi perantau seperti diriku "cinta dan rindu" terhadap kampung halaman adalah hal yang lumrah saja. Apalagi setelah sekian tahun tidak pulang. Tentunya banyak kisah yang telah dialami.Hingga pergi ke negara orang. Masa kecil hingga remaja dihabiskan dikampung.Disambung masa kuliah beberapa tahun di kota Padang. Ah itu juga hal yang biasa yang pastinya rata-rata orang mengalaminya. Tapi bagiku kisahnya agak beda.Seperti yang telah terpapar dalam tulisan sebelumnya. Perjalanan pulang kampung kali ini membawa kesan yang luar biasa bagi ku.Suka maupun duka.Yang lebih menarik tentulah sukanya.
Membahagiakan kedua orang tua.Ketika orang tua kangen berkumpul dengan anak-anaknya kembali.Sebagaimana dulu ketika putra putri mereka masih kecil-kecil.Ternyata memang betul.Orang tua tetap akan menganggap anak-anak mereka adalah anak-anak mereka yang dulu masih kecil-kecil.Yang dibelai dan disayang. Bahkan ga segan-segan menyuapiku secara spontan ketika makanan ibuku ku bilang enak.Malah anaknya yang rada risih ya he he..Tapi sebetulnya senang.Walau pun putra putri mereka sudah memiliki anak.Tetap aja mereka ingin memanjakan anak-anak mereka.Plus nambah cucu-cucu dan mantu-mantunya.Itulah ayah dan ibuku.Mungkin juga akan sama dengan orang tua yang lain ya.
Senang juga melihat orang tua bahagia,ketika kami keenam anaknya kembali berkumpul.Makan bareng dan bercanda bareng.Masak didapur bersama ibu dan adek-adek ku.Ya bahagia banget.Moment yang sangat susah dicari.Apalagi kami sudah berpencar-pencar dengan kesibukan dan takdir masing-masing.
Keinginan orang tuaku kali ini memang ingin anak-anaknya berkumpul.Apalagi ayahku sudah sering sakit-sakitan.Alhamdulillah terpenuhi oleh kami semua.Walaupun kakak laki-laki ku hanya sempat di rumah dua hari saja.
Nah bahagia yang lain juga aku rasakan.Tentu saja karena bertemu kembali dengan teman-teman lama ku.Ada yang tak terduga.Aku ditelpon oleh teman-temanku.Walaupun tak sempat bertemu.Tapi sudah senang saja Alhamdulillah.Karena sudah berpencar dimana-mana.Ngobrol kembali dan saling bertukar cerita.Tanpa direncana.Bahkan sempat reuni kecil-kecilan.Diajak makan bareng oleh sahabat lamaku.Teman satu kelas.Termasuk best friend juga bagi ku.Bareng-bareng dalam kelompok blajar. Tentu saja poskonya mesjid kampus. Datangnya barengan bersama teman perempuan sahabat karibku. "Suprised" saja menurutku.Ketika Allah menakdirkan kembali kami bertemu.Setelah 20 tahun tidak saling tau kabar berita.Bukan makannya ya yang utama.Tapi ketemunya setelah 20 tahun itu yang berkesan.Duh senang bangetlah pokoknya.Ngobrol bareng kembali.Serasa kumpul ketika kita kuliah dulu.

Terutama dengan sahabat lama ku. Perempuan sahabat karibku . Dulu tempatku bercerita . Menghabiskan hari-hari di sela-sela waktu kuliah. Ah banyak kisahlah dengan sahabat ku ini.Yang tidak cukup rasanya waktu jika diulang cerita nostalgia kita masa lalu. Hingga wara wiri di pasar raya Padang. Ditimpluk orang gila he he...ingatkan teman mudah-mudahan lagi ngebaca di sana ? Ntar ngebacanya pasti sambil ngakak.Silahkan dibagi dengan tetangga sebelah yaa...( suami maksudnya ) karena temanku ini ternyata berjodoh dengan teman sekelas kami.Gak nyangka.Yaa itulah yang namanya jodoh.Tidak bisa kita duga datangnya kapan. Dengan siapa?. Walaupun sudah berpacaran sekian tahun.Juga belum jaminan kalau itu sudah pasti jodoh kita.Yang penting harus yakin semuanya pasti Allah yang mengatur.Begitu kalau kita orang beriman.Percaya dengan takdir bagian dari rukun Iman.

Balik lagi cerita sahabat perempuan sahabat karib ku.Waktu luang hampir kami habiskan bersama.Melakukan perjalanan yang jauh menurut kami di kala itu.Yakni mengunjungi salah satu teman kelas yang sakit. Daerahnya di Pesisir selatan Sumatera Barat. Dengan modal nekat saja pergi yang menurut kami tidaklah begitu jauh. Karena memang belum pernah pergi ke sana.Juga miskin dengan informasi.Padahal sudah diingatkan oleh seorang sahabatku.Sahabat kuliahku.Walaupun beda fakultas.Ga sengaja saja ketemu di terminal bis kota sebelum kami berangkat.Seorang "sahabat"dulu dan kini yang mampir kembali dalam cerita hidup ku... Sehingga memacu kembali kenapa cerita kisahku ini aku tuangkan.Setelah 21 tahun silam.Ternyata dikirim Allah kembali.Mungkin saja karena doa-doanya diijabah Allah.Sungguh takjub luar biasa...tanx all special 4 u my friend...Kejujuran hati mu yang engkau ungkapkan kini setelah hampir 21 tahun membuat aku takjub dan merinding.Smoga kesabaran mu dulu hingga kini "barangkali " ya?? hehe diganti oleh Allah dengan balasan yang sempurna.Tentu saja pembaca akan penasaran "siapakah dia?" yaa.Suatu hari InsyaAllah dibagi mungkin dalam episode yang lain....Tapi belum janji yaa ?? Tunggu saja hi...hi

Balik lagi cerita perjalananku.Ternyata benar saja, MasyaAllah jauh sekali.Cuma aku pendam saja di dalam hati.Ga memperlihatkan rasa risaunya kepada teman-temanku.Ya maklum saja aku belum biasa kemana-mana tanpa ayah.Atau selalu dilarang ayah dan ibu.Bahkan ke pasar kota Payakumbuh saja saat itu aku gak dilepas sendiri. Jadi ga heranlah kalau aku kikuk dengan daerah ku sendiri.Malah aku lebih tau kota Padang saat itu daripada kota Payakumbuh.
Ternyata bukan aku saja yang merasa jauhnya Pesisir Selatan kala itu. Mungkin karena kami berkunjungnya hingga perbatasan Bengkulu.
Sehingga sahabat ku ini sampai menyesal telah memutuskan pergi. Soalnya baliknya ke kota Padang sampai pake nginap segala di jalan. Mobil berhenti dipinggir jalan dan seluruh penumpang di suruh turun. Kalau dilanjutkan mungkin berbahaya.Karena ''medan" yang akan ditempuh tidak lah mudah. Jalanannya berliku-liku menyusuri pantai selatan Sumatera Barat. Dan ketika kami lewati tadi siang hujan mengucuri jalanan.Jadinya sungai-sungai meluap.Dan jadilah yang aku liat tadi siang kok luas banget danaunya. Padahal ternyata itu banjir hadeuhh...Bahkan bus yang kami tumpangi pun ikut didorong.Karena rodanya tenggelam dalam lumpur.Yang ga pernah aku duga menyebrangi sungai hanya dengan jembatan sebilah pohon kelapa yang ditebang.Satu sebelah kiri untuk roda mobil yang kiri.Dan satu sebelah kanan tentunya untuk roda yang kanan.Katanya jembatan yang terbuat dari papan tua telah hanyut di bawa banjir.Walahhh lengkap banget...menuju kota Painan saat itu.Piss...orang Painan yang ngebaca...itu dulu lo yaa....he he

Nah... kalau cerita tentang indahnya pemandangan sepanjang pantai Pesisir Selatan sungguh luar biasa menurutku. Siang hari ketika kami lalui disepanjang pantainya cahaya mentari sore hari (sunset) duh luar biasa indahnya. Apalagi ketika itu masih banyaknya burung camar putih menghiasi sepanjang pantai.Memenuhi langit dengan terbang kian kemari.Hiruk pikuk suaranya berlomba dengan deburan ombak pinggir pantai. Sedangkan malam harinya pemandangan jadi berganti.Kerlap kerlipnya lampu menghiasi pemandangan dalam kelamnya waktu malam.Aku sampai terheran,ini kota mana ya soalnya tadi siang yang aku liat hanya pantai saja disepanjang jalan.Yakk..Ternyata itu bukanlah kota tetapi lampu-lampu para nelayan yang menangkap ikan. Berlayar dengan biduk-biduknya.Sangat amazing bagi ku. Silahkan berkunjung bagi yang penasaran he.. he.. walaupun kemaren aku ga melihat burung camar lagi.Apa karna telat kemaren mo melihat sunset di pantai carocok Painan.Atau memang burungnya udah minggat ya.Kurang tau...Wehh pantainya ga kalah indahnya.Apalagi kalau sempat ketemu sunsetnya.Sayang kami telat. Silahkan saja yang ingin berkunjung,skalian promosi he he. Karena pulang kampungnya aku kali ini suamiku mengajak kami menyusuri pesisir pantai Sumatera Barat. Indah banget. Mengingatkan ku kembali ke memori masa lalu....masa-masa indah jaman kuliah. Terima kasih yang tak terhingga untuk suami ku tercinta.....

"U'r the best for me that Allah has sent to me".

Lanjut lagi.Bedanya sekarang jalanannya sudah bagus.Udah ga ada jembatan dulu dari pohon kelapa yang membikin sport jantung. Restoran bagus kalau lapar juga sudah berdiri disepanjang jalan.Fasilitas yang lainnya juga sudah mulai dibangun.Beda sekali dibandingkan dulu ketika aku kunjungi.Tetapi keasriannya masih sama.
Sekalian dengan jembatan akarnya.Nah jembatan ini sungguh takjub juga aku pertama melihatnya.Jembatan yang terbentuk dari akar pohon beringin yang tumbuh dipinggir sungai.Terjalin sedemikian rupa hingga kokoh luar biasa.Menyeberangi aliran sungai yang sangat deras airnya.Alami dan masih asri.Sungainya.Hutan-hutannya. Kata suami ku,jembatan akar seperti ini hanya ada dua di dunia.Pertama di negara India.Dan yang aku lihat ini tepatnya di kecamatan" Bayang Utara kabupaten Pesisir Selatan "Sumatera Barat.
Hamparan persawahan.Hijaunya pohon-pohon di lembah perbukitan. Semuanya sungguh mempesona di mataku.Ya maklum saja karena yang aku liat dan putra putri kami dibesarkan selama ini hanya melihat tembok dan gedung-gedung yang menjulang tinggi.Sebagai ciri khasnya kota Singapura. Indah juga barangkali tentunya bagi yang biasa melihat hutan dan persawahan. Ya begitulah kita manusia.

Balik lagi pengalaman dulu.Tidur dijalan dengan fasilitas seadanya seperti rumah kayu tua atau seperti surau tua yang sudah tersedia khusus dipinggir jalan. Dindingnya bolong-bolong.Kalau ada yang ngintip pasti langsung keliatan. Bagian tidur laki-laki tentu dipisah dengan bagian perempuan.
Karena kami berangkatnya dari kota Padang ber lima orang saja.Dua perempuan tiga teman cowok.Sedang yang dua orang kampungnya disana.Jadi skalian pulang kampung.Akhirnya kami kembali ke kota Padang cuma bertiga saja.Semakin menjadilah sebetulnya ketakutan kami.Takut ada yang gangguin di tengah jalan.Sehingga sahabatku ini bilang."Janganlah kita tidur beneran".Tapi cukup tidur-tiduran saja. Padahal ngantuknya mata luar biasa. Sambil meringkuk kedinginan karena memang tidaklah membawa persiapan apa-apa hihi..Untung saja ternyata keesokan harinya kami baru tau ternyata teman kami yang cowok satu-satunya ketua kelas kami...yang tinggal saat itu ternyata bagadang di depan pintu tempat kami istirahat. Katanya ngejagain kami. Bener-bener bertanggung jawab sebagai laki-laki...(apakabarnya ya kosma (ketua) kami ini) kangen juga.....pengalaman indah dan berkesan... saat ini ketika dikenang kembali.
Jembatan akar di Bayang Pesisir Selatan

Sungai di Jembatan akar Pesisir Selatan

Pantai Carocok Pesisir Selatan