Rabu, 19 November 2014

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMI KU SYAMSUL BAHRI

Part 9


Ga lebih dari itu.Juga ga“ada action”apapun.Walau pun penulisan ini sebetulnya sudah lama diniatkan.Tapi termotivasi lagi karena munculnya takdir kembali.Ngobrol-ngobrol dengan sahabat lamaku yang muncul satu persatu lewat account facebook ku.Termasuk yang pernah dulu nyangkut sesaat di hati.Ya normal saja sebagai manusia biasa.Sebagai bunga-bunga kehidupan.Siapa pun pasti pernah mengalami ini.Indah saja dalam perjalanan hidup.Kecuali "Siti Maryam" ibundanya nabi Isa as.Wanita suci diantara 4 wanita utama.Dalam sejarah beliau tidak pernah merasakan getaran-getaran remaja. Karena masa remajanya beliau habiskan di mihrajnya dalam mengingat Allah swt dengan zikir-zikir panjangnya.Hingga datang malaikat Jibril as atas perintah Allah meniup kan roh -Nya sebagai wanita pilihan hingga lahirnya nabi Isa as.

Sedangkan aku.Hanyalah anak manusia biasa.Yang sedang berjuang menjadi lebih baik. Semoga jalannya dimudahkan Allah hingga tergolong manusia yang di Ridhoi.

(Banyak maaf ya buat sahabat ku ini.Thank u all teman.Karena kehadiranmu kembali hingga tulisan ini jadi. 

Dalam unTaian kisah hiDup maNusia
Lahir dan tumbuh hingga menjadi remaja.

Engkau ciptakan sebuah hati
Yang sesungguhnya belum mengrti arti kasih dan sayang.
Tapi rasa itu sudahlah ada.Terpelihara indah di dalam dada.

KeTika takdir hadir kEmbali 
Jadi segar keMbali ingatan lama....menjadi seBuah keNangan indaH untuk diKenang.

Ya Robbi...ini adalah uJian...

Karena raSa yang dulu itu sdh terlarang diuNgkit kembali....
Bantu kami Ya Allah mlupakan semua..karna itu hanyalah semu belaka...

Walah...ini bisa mengalahkan puisi romantisnya Kahlil Gibran....hayy..hayy.

Lanjut lagi dengan perjodohan ku.Aku merasakan ya sudahlah ya..Hidupku sudah dipasrahkan kepada takdir.Bagaimana kata orang tuaku saja.Karena ga mungkin melawan orang tua.Pasti restunya Allah ada pada restu orang tua.Itu keyakinan ku.
Tidak ada orang tua yang mau mencelakakan anaknya.Walau pun dalam menjaga anaknya ayah ku tak sungkan-sungkan mendatangi cowok yang menggoda ku ketika aku lewat melintasi warung tempat mereka pada umumnya nongkrong.Padahal hanya sekedar memanggil namaku.Duh ini sungguh membikin aku malu.Kadang marah protes rasanya ke ayah. 
Tapi tetap saja tidak berani.Rasanya aku bener-bener anak perempuan pingitan.Yang terikat larangan ini dan itu. 

Padahal saat ini.Sungguh aku berterima kasih pada ayah dan ibu ku.Baru aku rasakan sekarang ketika kami telah memiliki putri persis seumuran ku dulu.Saat dimana aku menikmati masa remaja ku.
Sungguh tak mampu kami mendidik seperti ayah dan ibu ku.

Hidup ku waktu SMA memang habis di dalam rumah saja.Membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga.Membantu mengasuh adik-adikku.Jadinya ya keahlian dalam rumah tangga sudah ditangan.Usia 3 SD aku sudah bisa dilepas ibu memasak berbagai hidangan.Tanpa perlu bantuan ibu.Mencuci pakaian biasanya tiga keranjang penuh ukuran orang dewasa.Tanpa pake mesin cuci kayak sekarang.Mencuci dengan menimba air dari sumur pake tambang.Lengkap dengan sabun batangan ala zaman dulu. 

Kalau hari Minggu (satu-satunya hari libur sekolah zaman itu),sehabis subuh udah hampir pasti kegiatanku mulai menimba air mencuci semua baju-baju keluarga ku.Kuatir ga kering apalagi udara desa ku kelembabannya begitu tinggi.Itu pun sering sambil nyambi masak yang juga pake kayu.Ga pake kompor minyak apalagi kompor gas.Kadang kayunya juga ga begitu kering.Sehingga perjuangan menyalakan api saja hadeuhh...Alhasil hidupku di hari Minggu habis di dapur dan sumur hingga malam menjelang.Ga ada yang namanya ngumpul bareng main bersama teman-teman sebaya ku.Karena ibu juga melarang perempuan ga bagus “batandang”(bhs padang=keluyuran) main ke tetangga atau rumah teman sambil ngrumpi.Inilah bekal yang sangat berharga bagi ku kini puluhan tahun hidup di negara orang yang serba nafsi-nafsi.
Bahkan dengan tetangga pun ga saling kenal. 

Coba dulu aku senang main pasti kebingungan.Bahkan sampe ga betah minta pulang tiap sebentar.Hingga suami pun jadi ga tenang dalam bekerja.Ini yang dialami rata-rata oleh ibu-ibu rumah tangga perantauan seperti diri ku.Bagi ku Alhamdulillah.Sejak menikah tidak pernah mengalami itu.Bahkan aku dengan tetangga tetap baik.Saling memberi sesuatu apa yang kira-kira bisa dikasih.Kalau lebaran biasanya aku kasih kue.Dan tetanggaku karna tau kita muslim (kebetulan tetanggaku chinnes) biasanya selalu ngasih buah kalau mereka pulang dari luar negeri.

Lanjut lagi kegiatan ku pada hari Minggu.Kalau udah malam baru bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah.Di sekolah prestasi ku ya lumayan.Tetap lima besarlah.Kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka atau yang berbau tampil ke atas panggung seperti tari-tarian,"huff" jangan harap dapat diizinkan.Padahal aku lumayan seneng lo...he he.Nah ikut cerdas cermat,lomba pidato,Lomba puisi yang ini sangat disupport oleh orang tuaku. Nulis di mading.Mengisi acara kegiatan keagamaan ikut "muhadarrah" ayah ibu ku sangat senang.Atau menjadi saritilawah.Apalagi pernah menang juara-juara antar kelas gitu.Juga lomba pidato.Jadi aku trampil di satu sisi walau pun lemah di sisi yang lain.

Ternyata saat ini baru ku sadari ayah ku ternyata adalah ayah yang sungguh hebat.Dan ibu ku ibu yang luar biasa.Sungguh pakar dalam urusan rumah tangga.Memang belum mampu kami seperti mereka. 

Di Padang.Kutarok barang-barang bawaan ku dari kampung seadanya.Kurebahkan badan keatas kasur di dalam kamar kos ku.Mata ku menerawang menembus langit-langit loteng rumah kos.Tembus hingga langit yang ketujuh kali ya he he.
Biasanya setiap kembali ke kota Padang hati rasanya senang luar biasa.Walaupun sibuk dengan seabrek kegiatan kuliah.Tetapi kembali dari kampung kali ini ya Tuhan...aku akan meninggalkannya selamanya.Tempat ini.Kamar kos ku.Teman-teman ku.Kampusku.Dosen-dosen.Dan kota Padang yang ku cintai.(Duh...kangen kembali).

Mataku memandangi lemari pakaianku.Buku-buku kuliah tersusun rapi."Name tag"peserta setiap seminar kujejer rapi digantung diresleting lemari plastik tempat menyimpan baju ku.Ah...air mata kembali bergulir di kedua belah pipi ku.Ditengah gelapnya waktu magrib seorang diri di tempat kos ku.Aku memang duluan balik ke Padang dibanding teman-teman yang lain karena ayah sudah bikin "schedule" lagi dengan calon suami ku.Sebelum beliau balik ke kota Singa agar kita ketemuan lagi.Yaa...barangkali menurut ayah setelah aku menerima lamaran.Aku dan calon suami ngobrol-ngobrol kembali siapa tau bisa "menautkan hati" sebelum ke jenjang pernikahan.Cuma hebatnya taktik si ayah,ke calon ku dibilang aku yang pingin ketemu.Sedangkan kepadaku dibilang kalau calon suami ku lah yang pengen ketemu.Niat ayah sepertinya biar hati kita melambung karena ada yang kangen ingin bertemu kembali.Belakangan ini baru terungkap setelah kita berumah tangga ketika ngobrol-ngobrol ringan baru ketahuan kalau kita sudah kena perangkap sang ayah.Sambil mesem-mesem.

Malam itu aku langsung pamit dengan bapak dan ibu kos.Kalau malam Minggu besok ada seorang abang dari desa yang akan bertamu mengunjungi ku.Karena aku nge kos di rumah salah satu dosen ketika itu.Memang peraturannya "strike".Begitu seharusnya tempat kos an muslimah harus di jaga ketat dari tamu-tamu khususnya pengunjung laki-laki.

Malam minggu.Si dia datang "apel" mengunjungi ku di rumah kos.Hanya kita berdua tidak ada teman-teman yang biasa usil.Biasanya kalau salah satu diantara kami dikunjungi oleh teman-teman cowok..Malam minggu pula.Suara riuh rendah suit-suit an anak kos akan kedengaran di balik hordeng.Tapi kali ini sepi tidak ada godaan teman-teman.Aku takut luar biasa campur baur dan grogi.Pertemuan di kampung kemaren orangnya banyak.Tapi kali ini cuma kita berdua.Aku minta ditemenin dengan abang ku yang rumah kosnya ga begitu jauh ee malah ga mau.Katanya cuma jadi lalat doang di situ he he.
O untung saja,di luar dugaan ku.Ternyata calon suami ku orangnya humoris.Dan pandai dalam mengimbangi kegrogian sikapku.Akhirnya perbincangan pun mengalir ringan dan enak karena yang kita obrolin seputar perkuliahan ku,tokoh-tokoh,buku-buku yang aku senangi.Ternyata calon ku juga pecinta buku jadi "klop lah" hobinya kesenanganku.

Dua hari di Padang.Calon suami ku terbang ke Singapura tempat beliau bekerja.Ini pertemuan kami yang kedua.Setelah di kampung kemaren.Berlangsung tak lebih dari satu jam.Dihabiskan ngobrol pada malam itu.Hebatnya tidak ada calonku sedikit pun menyinggung tentang perjodohan kami.Luar biasa hebat di mata ku.Karena itu bagian yang sangat sensitif bagi ku.

Sediiih...sambil netes nulis ini kembali.

Sepeninggal calon ku yang sudah terbang ke Singapura.Aku dan abang ku sempat ke bandara mengantar kepergiannya.Kesedihan tingkat tinggi sepeninggalnya mulai menggrogoti diriku.Hari-hari yang aku lalui di kota Padang di kampus ku "Lubuk Lintah" selalu dihujani air mata.Tidak banyak teman-teman ku yang tau.Ku tatap mahasiswa/i lain penuh dengan candaan tawa riang yang lepas bebas.Betapa irinya hati ku.Pingin seperti mereka.

Aku tinggal di komplek kampus belakang asrama putri berdekatan dengan kos-kos an mahasiswa.Sebelum arah menuju rumah kos ku.Kami mesti melewati gang perumahan mahasiswa-mahasiswa terlebih dulu.Selalu kalau ada mahasiswi yang lewat,suara mahasiswa memanggil nama dengan berbagai bentuk yaa dalam "rangka pedekate" he he. Ah anak remaja tetap aja akan sama dari zaman ke zaman.Cuma bentuknya aja kali yang beda-beda.Ada yang agresif pake suit-suitan.Yang sopan baca salam manggil baik-baik.Dan ada yang pendiam,diam-diam tersembunyi.Itulah makanan para mahasiswi yang melewati jalanan kos tersebut.Tidak terkecuali aku mengalami juga tiap aku lewat.Takut ada.Sedikit risih juga tapi kalau seneng sih jarang he he...Karena aku barangkali biasa gadis dipingit ayah.Yang ayah tidak segan-segan menyamperin orang yang menggoda anaknya bahkan bisa dilabrak. 

Aku yang ditinggal,penuh dengan kegalauan.Sering muncul keragu-raguan untuk meneruskan perjodohan itu karena begitu cinta nya aku dengan kuliah ku.Bahkan kadang mengkhayal ini cuma mimpi saja dan bakal lewat tidak ada bekasnya.Ini sering muncul dibenakku.