Selasa, 20 Januari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMI KU SYAMSUL BAHRI

Part 12                   NAPAK TILAS KEMBALI

Lanjut lagi pengalaman pulang kampungku.Indahnya alam Minangkabau memang mempesona dimataku.Yaa..bisa saja karena aku orang Padang kali ya....kampung sendiri gitu lo.Walaupun kota Padang sudah begitu banyak perubahannya.Terutama setelah diobrak-abrik gempa bumi 30 September 2009.Tentu banyak sekali bangunan lama yang telah hancur diganti dengan bangunan yang baru. Belum begitu beraturan sih...tapi bagi ku tetep aja indah.Karena kota yang menyimpan kenangan dalam sejarah hidup ku.Lucunya ketika ketemu bangunan lama yang catnya tentu saja sudah usang ..aduhh malah girang.Seneng banget karena masih ada bangunan itu.Padahal kali masyarakat kota Padang atau orang luar yang berkunjung ingin sekali bangunan itu di ganti yaa.Aku malah seneng dalam hati "untung aja nih masih ada bangunan lama yang masih aku kenal"hahaha...(ter-la-lu.. kata bang Haji Rhoma Irama ).Yaa...harap dimaklumi saja.

Perjalanan ku beserta suami dan anak-anak dilanjutkan ke Solok sawah lunto.Setelah sehari menginap di kota Padang,sehabis mengunjungi Pesisir Selatan.Melewati si "Tinjau laut"nama yang melekat karena melihat pemandangan laut dari atas ketinggian.Dari jalan raya yang dilewati bis atau dari atas mobil yang membawa kami melaju perlahan melalui jalanan menyusuri lembah hutan perbukitan,asri dan meneduhkan mata yang memandang.Sebagai kekayaan alam anugrah yang Maha Kuasa.Hingga melewati perkebunan teh di Solok.Yang ternyata aku juga baru tau.Kalau di solok ada juga orang menanam teh.Padahal udah puluhan tahun cerita suami ku.He..he diterima deh diledekin suami.Kebonnya gak kalah indahnya dari yang ada di Puncak "Kabupaten Bogor".Pokoknya lain-lain lah indahnya.
Ditemani dengan alunan musik lagu-lagu minang "nan maimbau" melow..romantik..sedih...kadang sarkastik....sebagai ciri khasnya lagu-lagu Minang.Membuat fikiranku melayang.Melayang kembali ke masa silam bercampur aduk bahagia.Terutama kemaren ketika menyusuri pantai Pesisir Selatan.Mengingatkanku kepada seorang sahabat.Sembari bersyukur atas karunia Ilahi atas apa yang telah dianugrahkan-Nya.Dulu..kemaren..hari ini.Mudah-mudahan sampai nanti...

Nah...Solok-sawah lunto juga ga kalah teduh alamnya.Kotanya kecil dalam lingkungan lembah.Seperti cekungan "kuali" atau wajan yang cekung.Dikelilingi perbukitan nan hijau asri.Udaranya tentu saja sejuk,dingin bikin adem.Bisa diliat dari atas mobil dari ketinggian sebelum kita menuju kebawah lembah sebagai kotanya.
Dulu sih.. sempat diistilahkan sebagai "kota mati".Maksudnya kota yang hanya berpenghuni tidak banyak penduduknya.Otomatis roda perekonomian rakyat juga tidak berkembang.Tapi dua tahun belakangan.Setelah berganti walikotanya,membuat kota sawah lunto hidup lagi.Karena didatangi kembali oleh pengunjung setelah kotanya dibangun kembali oleh sang walikota.Terutama tempat tambang "Batu Bara Ombilin"sebagai cikal bakal adanya kota Sawah Lunto yang dibangun oleh pemerintah Belanda tahun 1850-1890-an.
Aku, suami ku dan anak-anak juga singgah di sini.Masuk ke lobang bawah tanah bekas tambang Batu Bara.Hasil peninggalan zaman Belanda.Lengkap dengan fasilitasnya zaman dulu.Yang kalau kita liat saat ini dari peralatan yang dipake sudah sangat canggih zaman itu.Seperti melihat di film-film Hollywood saja he he...Dapur umumnya..museumnya...plus rantai,borgol buat pekerja yang kalau malas kali dihukum mereka ya.Belum lagi rel-rel kereta api untuk mengangkut Batu Bara melewati pendakian bukit yang lumayan tinggi.Aku cuma membayangkan bagaimana dulu ketika pabrik tambang itu beroperasi.Mungkin sibuk banget.Memang seperti dalam film-film Holywood.Pabrik-pabriknya lengkap dengan para "cowboynya"alahh....Mengkhayal.com.
Ya... inilah kota sejarah...tau aja tu Belanda ya jaman penjajahan untuk mengeruk kekayaan bangsa.

Perjalanan kami diteruskan sampai di kota Bukittinggi.Rata-rata tentu sudah taulah ya kota Bukittinggi.Apalagi dengan "Jam Gadangnya".Padahal jamnya ga "gadang-gadang"(besar) amat yaa tugunya ini kali yang bikin unik.Ada aja pokoknyalah yang dibikin manusia."Bendi"(andong)nya yang bikin aku pingin naik lagi.Setelah bertaun-taun ga naik bendi.Keliling dari "pasar ateh" atau pasar atas,dibawah rintik-rintik hujan dan dinginnya kota Bukittingi.
Oo...klupaan...kulinernya ini yang gak ketinggalan.Masakan Sumatra Barat enak-enak lo...masakan Padang kata orang.Siapa yang ga tau ya dengan restoran Padang(sombong dikit...euyy).Tapi di Padang ga ada yang namanya "Restoran Padang"Jangan dicari yaa...itu hanya sekedar nama diluar dari kota Padang.Nah kalau di Padang sendiri namanya paling ada Ampera,Bahagia,Nasi Kapau Bukittinggi,Rumah makan one...dan lain sebagainya.Yang jelas ga ada tulisannya"Restoran Padang"kayak yang orang pada umumnya tau.
Indahnya pemandangan tanaman padi(sawah)
Jam Gadang Bukittinggi
Kebun Teh @ Solok

Tugu Galery Tambang Batu Bara ombilin

Sebelum masuk ke terowongan Tambang Batu Bara Ombilin

Tulisannya aja kayak Hollywood hehe

Dapur Umum zaman doeloe

Berbendi-bendi






Rabu, 07 Januari 2015

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMIKU SYAMSUL BAHRI

Part 11        NAPAK TILAS KEMBALI

Assalamu'alaikum. Hai ketemu lagi.Yang mengikuti tulisan ku maaf telah menunggu tertunda sekian lama.Karena kemaren pulang kampung.Rindunya dengan kampung halaman.Apalagi dalam penulisan perjalanan menulis blog ini.Rindu menapak tilas kembali. Tempat yang pernah ku singgahi dalam perjalanan hidup ku.Jadi episode tulisan ku kali ini dibuka dengan berbagi sedikit kisah "menapak tilas"kampung halaman.Mengunjungi kota Padang tercinta.Mendiami Payakumbuh kota tersayang.

Bagi perantau seperti diriku "cinta dan rindu" terhadap kampung halaman adalah hal yang lumrah saja. Apalagi setelah sekian tahun tidak pulang. Tentunya banyak kisah yang telah dialami.Hingga pergi ke negara orang. Masa kecil hingga remaja dihabiskan dikampung.Disambung masa kuliah beberapa tahun di kota Padang. Ah itu juga hal yang biasa yang pastinya rata-rata orang mengalaminya. Tapi bagiku kisahnya agak beda.Seperti yang telah terpapar dalam tulisan sebelumnya. Perjalanan pulang kampung kali ini membawa kesan yang luar biasa bagi ku.Suka maupun duka.Yang lebih menarik tentulah sukanya.
Membahagiakan kedua orang tua.Ketika orang tua kangen berkumpul dengan anak-anaknya kembali.Sebagaimana dulu ketika putra putri mereka masih kecil-kecil.Ternyata memang betul.Orang tua tetap akan menganggap anak-anak mereka adalah anak-anak mereka yang dulu masih kecil-kecil.Yang dibelai dan disayang. Bahkan ga segan-segan menyuapiku secara spontan ketika makanan ibuku ku bilang enak.Malah anaknya yang rada risih ya he he..Tapi sebetulnya senang.Walau pun putra putri mereka sudah memiliki anak.Tetap aja mereka ingin memanjakan anak-anak mereka.Plus nambah cucu-cucu dan mantu-mantunya.Itulah ayah dan ibuku.Mungkin juga akan sama dengan orang tua yang lain ya.
Senang juga melihat orang tua bahagia,ketika kami keenam anaknya kembali berkumpul.Makan bareng dan bercanda bareng.Masak didapur bersama ibu dan adek-adek ku.Ya bahagia banget.Moment yang sangat susah dicari.Apalagi kami sudah berpencar-pencar dengan kesibukan dan takdir masing-masing.
Keinginan orang tuaku kali ini memang ingin anak-anaknya berkumpul.Apalagi ayahku sudah sering sakit-sakitan.Alhamdulillah terpenuhi oleh kami semua.Walaupun kakak laki-laki ku hanya sempat di rumah dua hari saja.
Nah bahagia yang lain juga aku rasakan.Tentu saja karena bertemu kembali dengan teman-teman lama ku.Ada yang tak terduga.Aku ditelpon oleh teman-temanku.Walaupun tak sempat bertemu.Tapi sudah senang saja Alhamdulillah.Karena sudah berpencar dimana-mana.Ngobrol kembali dan saling bertukar cerita.Tanpa direncana.Bahkan sempat reuni kecil-kecilan.Diajak makan bareng oleh sahabat lamaku.Teman satu kelas.Termasuk best friend juga bagi ku.Bareng-bareng dalam kelompok blajar. Tentu saja poskonya mesjid kampus. Datangnya barengan bersama teman perempuan sahabat karibku. "Suprised" saja menurutku.Ketika Allah menakdirkan kembali kami bertemu.Setelah 20 tahun tidak saling tau kabar berita.Bukan makannya ya yang utama.Tapi ketemunya setelah 20 tahun itu yang berkesan.Duh senang bangetlah pokoknya.Ngobrol bareng kembali.Serasa kumpul ketika kita kuliah dulu.

Terutama dengan sahabat lama ku. Perempuan sahabat karibku . Dulu tempatku bercerita . Menghabiskan hari-hari di sela-sela waktu kuliah. Ah banyak kisahlah dengan sahabat ku ini.Yang tidak cukup rasanya waktu jika diulang cerita nostalgia kita masa lalu. Hingga wara wiri di pasar raya Padang. Ditimpluk orang gila he he...ingatkan teman mudah-mudahan lagi ngebaca di sana ? Ntar ngebacanya pasti sambil ngakak.Silahkan dibagi dengan tetangga sebelah yaa...( suami maksudnya ) karena temanku ini ternyata berjodoh dengan teman sekelas kami.Gak nyangka.Yaa itulah yang namanya jodoh.Tidak bisa kita duga datangnya kapan. Dengan siapa?. Walaupun sudah berpacaran sekian tahun.Juga belum jaminan kalau itu sudah pasti jodoh kita.Yang penting harus yakin semuanya pasti Allah yang mengatur.Begitu kalau kita orang beriman.Percaya dengan takdir bagian dari rukun Iman.

Balik lagi cerita sahabat perempuan sahabat karib ku.Waktu luang hampir kami habiskan bersama.Melakukan perjalanan yang jauh menurut kami di kala itu.Yakni mengunjungi salah satu teman kelas yang sakit. Daerahnya di Pesisir selatan Sumatera Barat. Dengan modal nekat saja pergi yang menurut kami tidaklah begitu jauh. Karena memang belum pernah pergi ke sana.Juga miskin dengan informasi.Padahal sudah diingatkan oleh seorang sahabatku.Sahabat kuliahku.Walaupun beda fakultas.Ga sengaja saja ketemu di terminal bis kota sebelum kami berangkat.Seorang "sahabat"dulu dan kini yang mampir kembali dalam cerita hidup ku... Sehingga memacu kembali kenapa cerita kisahku ini aku tuangkan.Setelah 21 tahun silam.Ternyata dikirim Allah kembali.Mungkin saja karena doa-doanya diijabah Allah.Sungguh takjub luar biasa...tanx all special 4 u my friend...Kejujuran hati mu yang engkau ungkapkan kini setelah hampir 21 tahun membuat aku takjub dan merinding.Smoga kesabaran mu dulu hingga kini "barangkali " ya?? hehe diganti oleh Allah dengan balasan yang sempurna.Tentu saja pembaca akan penasaran "siapakah dia?" yaa.Suatu hari InsyaAllah dibagi mungkin dalam episode yang lain....Tapi belum janji yaa ?? Tunggu saja hi...hi

Balik lagi cerita perjalananku.Ternyata benar saja, MasyaAllah jauh sekali.Cuma aku pendam saja di dalam hati.Ga memperlihatkan rasa risaunya kepada teman-temanku.Ya maklum saja aku belum biasa kemana-mana tanpa ayah.Atau selalu dilarang ayah dan ibu.Bahkan ke pasar kota Payakumbuh saja saat itu aku gak dilepas sendiri. Jadi ga heranlah kalau aku kikuk dengan daerah ku sendiri.Malah aku lebih tau kota Padang saat itu daripada kota Payakumbuh.
Ternyata bukan aku saja yang merasa jauhnya Pesisir Selatan kala itu. Mungkin karena kami berkunjungnya hingga perbatasan Bengkulu.
Sehingga sahabat ku ini sampai menyesal telah memutuskan pergi. Soalnya baliknya ke kota Padang sampai pake nginap segala di jalan. Mobil berhenti dipinggir jalan dan seluruh penumpang di suruh turun. Kalau dilanjutkan mungkin berbahaya.Karena ''medan" yang akan ditempuh tidak lah mudah. Jalanannya berliku-liku menyusuri pantai selatan Sumatera Barat. Dan ketika kami lewati tadi siang hujan mengucuri jalanan.Jadinya sungai-sungai meluap.Dan jadilah yang aku liat tadi siang kok luas banget danaunya. Padahal ternyata itu banjir hadeuhh...Bahkan bus yang kami tumpangi pun ikut didorong.Karena rodanya tenggelam dalam lumpur.Yang ga pernah aku duga menyebrangi sungai hanya dengan jembatan sebilah pohon kelapa yang ditebang.Satu sebelah kiri untuk roda mobil yang kiri.Dan satu sebelah kanan tentunya untuk roda yang kanan.Katanya jembatan yang terbuat dari papan tua telah hanyut di bawa banjir.Walahhh lengkap banget...menuju kota Painan saat itu.Piss...orang Painan yang ngebaca...itu dulu lo yaa....he he

Nah... kalau cerita tentang indahnya pemandangan sepanjang pantai Pesisir Selatan sungguh luar biasa menurutku. Siang hari ketika kami lalui disepanjang pantainya cahaya mentari sore hari (sunset) duh luar biasa indahnya. Apalagi ketika itu masih banyaknya burung camar putih menghiasi sepanjang pantai.Memenuhi langit dengan terbang kian kemari.Hiruk pikuk suaranya berlomba dengan deburan ombak pinggir pantai. Sedangkan malam harinya pemandangan jadi berganti.Kerlap kerlipnya lampu menghiasi pemandangan dalam kelamnya waktu malam.Aku sampai terheran,ini kota mana ya soalnya tadi siang yang aku liat hanya pantai saja disepanjang jalan.Yakk..Ternyata itu bukanlah kota tetapi lampu-lampu para nelayan yang menangkap ikan. Berlayar dengan biduk-biduknya.Sangat amazing bagi ku. Silahkan berkunjung bagi yang penasaran he.. he.. walaupun kemaren aku ga melihat burung camar lagi.Apa karna telat kemaren mo melihat sunset di pantai carocok Painan.Atau memang burungnya udah minggat ya.Kurang tau...Wehh pantainya ga kalah indahnya.Apalagi kalau sempat ketemu sunsetnya.Sayang kami telat. Silahkan saja yang ingin berkunjung,skalian promosi he he. Karena pulang kampungnya aku kali ini suamiku mengajak kami menyusuri pesisir pantai Sumatera Barat. Indah banget. Mengingatkan ku kembali ke memori masa lalu....masa-masa indah jaman kuliah. Terima kasih yang tak terhingga untuk suami ku tercinta.....

"U'r the best for me that Allah has sent to me".

Lanjut lagi.Bedanya sekarang jalanannya sudah bagus.Udah ga ada jembatan dulu dari pohon kelapa yang membikin sport jantung. Restoran bagus kalau lapar juga sudah berdiri disepanjang jalan.Fasilitas yang lainnya juga sudah mulai dibangun.Beda sekali dibandingkan dulu ketika aku kunjungi.Tetapi keasriannya masih sama.
Sekalian dengan jembatan akarnya.Nah jembatan ini sungguh takjub juga aku pertama melihatnya.Jembatan yang terbentuk dari akar pohon beringin yang tumbuh dipinggir sungai.Terjalin sedemikian rupa hingga kokoh luar biasa.Menyeberangi aliran sungai yang sangat deras airnya.Alami dan masih asri.Sungainya.Hutan-hutannya. Kata suami ku,jembatan akar seperti ini hanya ada dua di dunia.Pertama di negara India.Dan yang aku lihat ini tepatnya di kecamatan" Bayang Utara kabupaten Pesisir Selatan "Sumatera Barat.
Hamparan persawahan.Hijaunya pohon-pohon di lembah perbukitan. Semuanya sungguh mempesona di mataku.Ya maklum saja karena yang aku liat dan putra putri kami dibesarkan selama ini hanya melihat tembok dan gedung-gedung yang menjulang tinggi.Sebagai ciri khasnya kota Singapura. Indah juga barangkali tentunya bagi yang biasa melihat hutan dan persawahan. Ya begitulah kita manusia.

Balik lagi pengalaman dulu.Tidur dijalan dengan fasilitas seadanya seperti rumah kayu tua atau seperti surau tua yang sudah tersedia khusus dipinggir jalan. Dindingnya bolong-bolong.Kalau ada yang ngintip pasti langsung keliatan. Bagian tidur laki-laki tentu dipisah dengan bagian perempuan.
Karena kami berangkatnya dari kota Padang ber lima orang saja.Dua perempuan tiga teman cowok.Sedang yang dua orang kampungnya disana.Jadi skalian pulang kampung.Akhirnya kami kembali ke kota Padang cuma bertiga saja.Semakin menjadilah sebetulnya ketakutan kami.Takut ada yang gangguin di tengah jalan.Sehingga sahabatku ini bilang."Janganlah kita tidur beneran".Tapi cukup tidur-tiduran saja. Padahal ngantuknya mata luar biasa. Sambil meringkuk kedinginan karena memang tidaklah membawa persiapan apa-apa hihi..Untung saja ternyata keesokan harinya kami baru tau ternyata teman kami yang cowok satu-satunya ketua kelas kami...yang tinggal saat itu ternyata bagadang di depan pintu tempat kami istirahat. Katanya ngejagain kami. Bener-bener bertanggung jawab sebagai laki-laki...(apakabarnya ya kosma (ketua) kami ini) kangen juga.....pengalaman indah dan berkesan... saat ini ketika dikenang kembali.
Jembatan akar di Bayang Pesisir Selatan

Sungai di Jembatan akar Pesisir Selatan

Pantai Carocok Pesisir Selatan