Selasa, 18 November 2014

AKU SITI NURBAYA TAPI SUAMI KU SYAMSUL BAHRI

Part 8

Tiba-tiba ayahku memanggilku dengan wajah yang sumringah.Berbinar dan penuh semangat."Ayo masuk kedalam".Ayah ingin bicara.Kata ayahku.Ayah mulai menanyai ku dengan serius.Apa benar aku sudah mau menerima lamaran semalam.Dengan setengah mengangguk aku mengiyakan.Entah mendapatkan kekuatan dari mana.Tapi dengan satu syarat kata ku menambahkan.Beri aku waktu satu semester lagi (6 bulan) untuk kuliah.Yang sebetulnya bukanlah untuk kuliah yang aku minta.Tetapi waktu enam bulan itu aku minta untuk mempersiapkan mental ku lahir dan batin kalau aku akan memasuki gerbang pernikahan.Babak baru dalam sejarah hidup ku.
Ayah dan pamanku langsung pergi ke rumah calon suami ku.Mengabari yang memang rumahnya tidaklah begitu jauh.Hanya 10 menit kalau naik motor.Atau stengah jam kalau jalan kaki.Waktunya sebelum kembali ke Singapura tersisa tiga hari lagi.

O..Tuhanku.Hati ku menjerit,menangis.Berteriak setelah keputusan ku.Air mataku turun deras sederas-derasnya.Mengalir turun seperti hujan lebat.Melebihi tangisan ku sebelum-sebelumnya.

Jodoh itu mengejutkan.Hadirnya tidak pernah kita duga.Terkadang membuat luka dan air mata. Hanya satu yang kita yakini...Jodoh itu Allah yang menentukan bukanlah kita.

Pagi Minggu.Setelah pertemuan itu.Sebelum aku kembali ke kota Padang tempat aku menuntut ilmu.Ayah mengajakku ke rumah calon suamiku.Bertemu calon mertua dan calon iparku.Sedangkan calon suami ku sudah duluan ke kota Padang sebelum menuju Singapura.

Di kampung ku.Kalo hendak ke Padang biasanya selalu menunggu bis di pinggir jalan kearah jalan raya yang agak rame.Sedangkan jalan raya ke arah rumah ku agak masuk ke dalam.Sehingga kami mesti jalan kaki keluar menuju persimpangan jalan.Setiap kali aku balik ke Padang pasti ayah akan selalu mengantarkan ku sampai di pintu bis.Hal ini sering tidak membikin nyaman diri ku.Karena” super protektifnya”ayah terhadap ku.

Sedikit cerita tentang ayahku.Kata teman-teman ku ayah ku “super galak".Apalagi  terhadap “maklhuk” yang namanya cowok.Itu ga akan pernah berpeluang mendekati ku.Hal ini sudah dipraktekkan ayah mulai semenjak aku melihatkan tanda remaja.Ya saat duduk di bangku madrasah (SMP).Lebih-lebih lagi ketika aku duduk di bangku SMA.Pergi sekolah sering dianterin.Udah gitu pulangnya suka ditungguin ayah di gerbang sekolah.Hadeuhh...malu luar biasa dengan teman-teman ku.Bahkan ada yang ngeledek aku ini anak “babe”.Terpaksa saja aku jalanin selama 3 tahun.Dengan menahan malu.Kalau ayah dibantah aku takut dimarahin. 

Teman-teman cowok anehnya bukan malah kabur.Ee...malah semakin mendekati ku.Smakin menjadilah ketakutan ku.Ayah memang menjaga “mutiaranya” baik-baik.Dan kalau pun suatu hari aku menikah sudah hampir pasti aku akan dijodohkan sesuai pilihan ayah.Bukan pilihan ku.Karena begitu ayah dengan prinsipnya.Prakteknya sudah berlaku terhadap tante2 ku adek perempuan ayah. Apalagi ini terhadap anak gadis pertamanya lagi.Ga akan bakal bisa memilih sesuai dengan pilihan hati.Walaupun laki-laki dalam takdir mengelilingi ku(hi hi sombong lagi).Lebih-lebih saat aku kuliah kini.Padahal aku rada pendiam dan minderan dikit hehe.Bahkan cerita ibu waktu aku sudah dijodohkan ini ternyata sudah ada beberapa yang melamar ku ke ayah.Cuma mungkin selama ini orang tuaku belum srek kali ya. 

Ah...dikelilingi laki-laki lumrah saja bagi seorang remaja seumuran ku.Biasalah seperti bunga pasti banyak didatangi kumbang.Yaa...tidak dipungkiri pasti ada yang sempat nyangkut “sesaat”di hati(don't be jealous abi ya..hehe).Wajar saja kan sebagai manusia biasa.Dikasih fitrah oleh Allah suka dengan lawan jenis.Tersimpan saja di dalam hati.Ga lebih dari itu.Juga ga “ada action”apapun.

2 komentar:

  1. Iya we same uni...hihihih kalau ada cow yg telp langsung dimatiin (ketika zaman sdh semakin maju) :D

    BalasHapus
  2. Tau juga kan rasa nya..pdhal sbtulnya emang itu yg plng terbaik utk mng save princesnya :)

    BalasHapus